6 Cara Memaksimalkan Teknologi di Tengah Pandemi Covid-19



Memaksimalkan Teknologi di Tengah Pandemi
Memaksimalkan Teknologi di Tengah Pandemi

Pandemi covid-19 yang melanda dunia, membawa perubahan yang cukup signifikan pada tatanan kehidupan manusia. Mau tak mau, kita harus cepat beradaptasi dengan situasi yang sulit ini. Agar bisa menjalani kehidupan dengan jauh lebih baik. Sulit memang rasanya untuk bisa cepat beradaptasi dengan situasi pelik yang tengah melanda hampir seluruh negara di dunia. Ditambah lagi, berbagai sektor mengalami perubahan yang signifikan sebagai imbas adanya pandemi covid-19.

Beruntung, kita hidup di tengah kemajuan zaman dan teknologi, sehingga sedikit tertolong dengan adanya bantuan teknologi. Ya, tidak bisa dimungkiri, di tengah pandemi seperti ini, teknologi menjadi salah satu alternatif untuk bisa terus produktif bekerja. Selain itu, ia juga membantu menyambungkan tali silaturahmi secara virtual. Artinya, peran teknologi di masa pandemi cukup vital. Hampir setiap sektor kehidupan memanfaatkannya guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, maupun sebagai sarana berkomunikasi.

Lantas, bagaimana cara memaksimalkan teknologi di tengah pandemi?

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bisa memaksimalkan teknologi di masa sulit seperti ini. Apa saja itu? Check it out!

Bekerja Makin Produktif dengan Bantuan Teknologi


Teknologi Membuat Kerja Makin Produktif
Teknologi Membuat Kerja Makin Produktif

Ya, sejak wacana work from home digaungkan, banyak perusahaan akhirnya mengalihkan sebagian pekerjaan yang biasanya harus dikerjakan di kantor, kini bisa dikerjakan di rumah. Tentu ini membutuhkan dukungan teknologi agar pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat, efisien, serta meningkatkan produktivitas.

Tak bisa dibayangkan, jika di masa pandemi seperti ini belum ada teknologi dan internet, bisa-bisa semua pekerjaan jadi terbengkalai. Lebih parahnya lagi, terjadi PHK secara massal. Lantaran, tak ada yang bisa dikerjakan. Betul? Untungnya hal itu tak terjadi. Sebab, teknologi dan internet sudah menjadi sahabat karib kita sehari-hari.

Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapat jika bekerja dengan bantuan teknologi. Di antaranya:

Meningkatkan Produktivitas


Ya, tak dapat disangkal, bahwa dengan bantuan teknologi, produktivitas kita kian meningkat. Sebab, ia memang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Terutama pekerjaan yang sulit dikerjakan. Selain itu, pekerjaan yang tadinya dilakukan secara manual, kini bisa dilakukan secara komputerisasi. Seperti membuat laporan keuangan misalnya. Apa jadinya jika hal itu dilakukan secara manual? Pasti merepotkan sekali, bukan?

Belum lagi jika ternyata terjadi kesalahan hitung, kita harus memulainya lagi dari awal. Sungguh merepotkan! Pun, banyak waktu yang terbuang sia-sia. Bukan, begitu?

Dengan bantuan teknologi, kita nggak perlu lagi ribet membuat laporan keuangan. Sebab, ia bisa dikerjakan dengan mudah dan terkomputerisasi berkat sokongan teknologi. Pun, laporan itu bisa disimpan di folder khusus maupun secara online, jadi tak perlu repot jika sewaktu-waktu membutuhkannya lagi.

Menghemat Waktu


Selain meningkatkan produktivitas, teknologi juga membuat kita bisa menghemat banyak waktu. Sebab, pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat. Betul? Sehingga kita punya banyak waktu untuk melakukan hal lain.

Lebih Efisien


Tidak bisa dimungkiri, berkat bantuan teknologi kita bisa bekerja secara efisien. Tidak membuang-buang waktu. Sehingga bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk bekerja.

Bisa Bekerja Tanpa Harus ke Kantor


Ini juga salah satu manfaat adanya teknologi, kita bisa tetap bekerja tanpa harus datang ke kantor setiap hari. Kita bisa mengerjakan pekerjaan sambil minum kopi di kafe atau rumah. Pun, tidak harus mengenakan pakaian kerja. Gimana asyik, ‘kan?

Teknologi Membantu Menyambung Silaturahmi Secara Virtual


Silaturahmi Tetap Terjaga Meski Secara Virtual
Silaturahmi Tetap Terjaga Meski Secara Virtual

Tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dalam bekerja, ternyata teknologi juga berperan vital untuk merekatkan hubungan persaudaraan (silaturahmi). Ya, di masa pandemi seperti ini, masyarakat memang diimbau untuk tidak mudik ke kampung halaman. Rasa rindu yang kian membuncah, terpaksa harus ditahan dulu sementara waktu.

Untuk mengobati rasa rindu yang kian menyeruak dalam dada, maka banyak orang memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dengan sanak keluarga. Apalagi lebaran tahun ini terasa begitu berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang yang tidak bisa mudik karena corona. Pun, tidak ada tradisi halal bihalal seperti biasanya. Membuat banyak orang memilih untuk berlebaran (bermaafan) secara virtual. Meski begitu, sukacita idulfitri tetap membekas di hati.

Setidaknya, dengan bantuan teknologi, kita tidak lagi tersekat oleh jarak dan tempat. Walaupun tidak bisa berkumpul bersama secara langsung, kita masih masih bisa bersua dan bertatap muka secara virtual.

Bisnis Makin Eksis Meski Saat Pandemi


Bisnis Tetap Eksis Meski Saat Pandemi
Bisnis Tetap Eksis Meski Saat Pandemi

Wabah pandemi yang tengah melanda dunia, menyebabkan sendi perekonomian mulai goyah, terlebih di bidang bisnis. Agar bisa bertahan, satu-satunya solusi ialah dengan mengalihkan bisnis secara digital. Terlebih, sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat kegiatan ekonomi terasa makin lesu.

Pedagang kaki lima dan warteg, mulai mengeluhkan omzet mereka menurun drastis. Lantaran, sepi pembeli. Tapi, ternyata masih ada usaha kecil yang bisa bertahan di tengah gempuran pandemi covid-19 dan lesunya kegiatan ekonomi.

Ia tak lain adalah warung makan Lauk Sambal Bude Ndut yang terletak di jalan Haji Muala, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (JPNN. 2020). Warung makan milik Bu Suriyah ini ternyata masih tetap laris di tengah pandemi covid-19. Bahkan, omzetnya meningkat hingga 30 persen. Ternyata, kesuksesan wartegnya bisa bertahan, disebabkan Bu Suriyah memanfaatkkan kecanggihan teknologi.

Meski hanya sekadar warteg, tapi perempuan paruh baya itu tetap melakukan penjualan secara online dan gencar promosi di media sosial. Bahkan, ia juga memanfaatkan dompet digital sebagai metode pembayaran bagi para pelanggannya. Tentu ini suatu langkah yang tepat dilakukan oleh Bu Suriyah agar usahanya tetap eksis dan roda ekonomi bisa terus berjalan.

Sebab, di masa sulit seperti saat ini, belanja online merupakan salah satu alternatif agar bisa terhindar dari terpapar virus corona. Merebaknya virus ini membuat seseorang merasa was-was jika harus pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan. Belanja online dianggap menjadi alternatif sekaligus solusi berbelanja yang aman serta nyaman di masa pandemi seperti sekarang.

Selain memanfaatkan media sosial sebagai salah satu strategi marketing, kita juga bisa menggunakan website untuk berjualan online. Dengan memiliki website, tingkat kepercayaan pelanggan akan meningkat. Sehingga tidak menutup kemungkinan omzet akan terus meroket. Setuju?

Untuk bisa membuat website, kita membutuhkan domain dan hosting. Nah, masalahnya biaya hosting itu mahal. Apalagi jika kita memiliki budget yang minim. Untuk itu, kita harus pandai memilih jasa hosting murah tapi nggak murahan. Setelah memiliki hosting, langkah selanjutnya adalah memilih nama domain yang tepat.

Sebab, nantinya nama domain itu akan menjadi alamat website kita sekaligus sebagai personal branding. Maka, jangan asal dan gegabah dalam memilih nama domain ya. Pilihlah nama yang unik dan mencerminkan bisnis kita. Setelah dapat nama domain yang tepat, baru kita cek domain itu apakah sudah dimiliki oleh orang lain atau belum. Jika sudah, maka kita harus cari nama lain.

Teknologi Membuat Belajar Tetap Aman dan Nyaman Secara Virtual


Belajar Tetap Aman dan Nyaman Meski Secara Virtual
Belajar Tetap Aman dan Nyaman Meski Secara Virtual

Ya, sejak merebaknya virus corona, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka (langsung), demi mencegah penularan virus ini terhadap anak-anak. Sebagai alternatifnya, untuk tetap menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pemerintah mengimbau agar KBM dilakukan secara daring atau virtual. Untuk mensuksesan kegiatan belajar secara virtual, pihak sekolah dan guru memanfaatkan beragam aplikasi chatting agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan lancar.

Bahkan, tak jarang pula, para guru memanfaatkan aplikasi berbasis video comference agar bisa bertatap muka dengan para muridnya. Jelas, peran teknologi sangat membantu sekali di tengah pandemi global covid-19. Terutama di sektor pendidikan. Bukan, begitu?

Kursus Daring Makin Digandrungi di Tengah Pandemi Berkat Sokongan Teknologi


Kursus Daring Makin Digandrungi di Saat Pandemi
Kursus Daring Makin Digandrungi di Saat Pandemi

Wacana stay at home yang digalakkan pemerintah, membuat hampir semua orang merasa jenuh. Apalagi jika harus berdiam diri di rumah dalam jangka waktu yang lama. Betul? Untuk mengatasi masalah ini, maka sebagaian orang memilih kursus daring sebagai alternatif untuk mengusir kebosanan saat berdiam diri di rumah. Alhasil, hal ini membuat kursus daring begitu digandrungi banyak orang di saat pandemi.

Selain bisa dilakukan di mana saja, kursus daring juga bisa digunakan untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan skill yang dimiliki. Semua itu tentu tak bisa terwujud bila tak ada bantuan teknologi. Berkat teknologi, kursus daring bisa berjalan lancar. Betul?

Meski Ngaji Online Tapi Tetap Terasa Khidmat


Ngaji Tetap Khidmat Meski Secara Online (Virtual)
Ngaji Tetap Khidmat Meski Secara Online (Virtual)

Salah satu dampak pandemi ini ialah pemerintah mengimbau agar kegiatan keagamaan dihentikan sementara. Rumah-rumah ibadah ditutup sementara waktu. Meski begitu, hal ini tidak menyurutkan semangat seseorang untuk memperdalam ilmu agama. Untuk itu, para ustadz dan tokoh agama berusaha tetap mengadakan kegiatan mengaji yang memang rutin diadakan setiap bulan.

Namun ada yang berbeda dalam kegiatan mengaji kali ini, para murid atau orang yang ingin belajar mengaji tidak perlu mendatangi masjid seperti biasanya. Mereka cukup mengaji di rumah melalui aplikasi video comference, di mana bacaannya akan langsung dikoreksi oleh ustadz atau guru yang bersangkutan.

Tidak hanya untuk kegiatan mengaji saja, tetapi hal ini juga diberlakukan untuk kegiatan ceramah. Saat ini banyak ustadz atau tokoh agama yang memanfaatkan video comference agar kegiatan ceramah mereka bisa tetap berlangsung meski para jamaahnya sedang berada di rumah masing-masing.

Tentu semua kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar berkat sokongan teknologi. Meski terpisah oleh jarak, bukan berarti seseorang tidak bisa mengaji atau belajar ilmu agama untuk meningkatkan keimanan. Kini, semua itu tak lagi menjadi kendala berarti.

Kesimpulan


Teknologi diciptakan memang untuk menopang peran manusia. Terutama membantu mengatasi setiap masalah yang sulit dipecahkan. Selain itu, ia juga diciptakan untuk meringankan pekerjaan manusia. Terlebih pekerjaan yang masuk dalam kategori berat.

Hadirnya teknologi, membuat peran manusia bisa lebih optimal. Lihat saja, di masa pandemi seperti ini banyak sekali berbagai sektor yang terbantu oleh hadirnya teknologi. Misalnya di sektor pekerjaan, kini sebagian pekerjaan bisa dilakukan di rumah dengan bantuan teknologi. Begitu juga dengan sektor pendidikan, meski Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dilakukan dari rumah masing-masing, namun itu tidak mengurangi profesionalitas guru dalam mengajar.

Artinya, secara langsung maupun tidak langsung, teknologi telah berperan penting dalam mengatasi berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh manusia. Kini, hampir setiap persoalan bisa diselesaikan dengan bantuan teknologi. Setuju?

Nah itulah 6 cara memaksimalkan teknologi di tengah pandemi.

Referensi:

2020. “Kisah Sukses Ibu Suriyah Bertahan di Tengah Pandemi Lewat Pemnfaatan Teknologi Digital”. JPNN, 07 Mei 2020, dilihat 1 Juni 2020. <https://www.jpnn.com/news/kisah-sukses-ibu-suriyah-bertahan-di-tengah-pandemi-lewat-pemanfaatan-teknologi-digital?page=3>.



Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

6 komentar untuk "6 Cara Memaksimalkan Teknologi di Tengah Pandemi Covid-19"

Comment Author Avatar
Kalau saja pemerintahan juga pejabat2nya bisa diganti semua jadi teknologi, makin enak tinggal di negeri ini.

Selama pandemi ini kalau saya malah banyakan dipake nonton film dan maraton anime. Tau2 udah buka, tau2 udah sahur, tau2 ga kerasa nyampe lebaran. 😄😄
Comment Author Avatar
Teknologi bikin lupa segalanya ya Mas :D

Aturan Berkomentar : Harap dibaca dan perhatikan setiap aturan dengan saksama!

1.Berkomentar sesuai topik.
2. Dilarang Spam.
3. Dilarang meninggalkan link Blog/Web
4. Jangan basa-basi seperti mantab Gan, nice info, maupun sejenisnya.
5. Usahakan berkomentar yang relevan dengan topik yang di bahas.
6. Komentar yang menyisipkan link web atau blog, termasuk kategori spam dan tidak akan di approved!