Bersabar dan Introspeksilah...

Bersabar dan Introspeksilah..., merupakan resensi Jalan-Jalan Surga  karya Abdul Wahab Al-Sya'rani terbitan Mizania di muat oleh Kedaulatan Rakyat.
Gambar: Kedaulatan Rakyat
Di muat Kedaulatan Rakyat, Senin 18 September 2017



Judul Buku : Jalan-Jalan Surga

Penulis : Abdul Wahhab Al-Sya’rani

Penerbit : Mizania

Cetakan/Terbit : 1/ April, 2017

Tebal : 194 hal

Isbn : 978-602-418-096-6

Setiap manusia pasti akan diuji baik tua-muda, kaya maupun miskin. Ujian antara satu orang dengan orang lainnya tentunya berbeda sesuai kesanggupannya masing-masing. Tidak sama. Ada yang besar, sedang, bahkan ada yang kecil. Hidup di dunia ini memang tak bisa luput dari sebuah cobaan yang datang terus-menerus silih berganti tanpa pernah henti. Untuk bisa bertahan ditengah badai cobaan itu, kita dianjurkan untuk bersabar. Ya, sudah seyogyanya sebagai orang beriman, untuk mampu menyikapi setiap ujian dengan kesabaran.

Buku ini membagi sabar ke dalam tiga hal. Pertama, sabar untuk menghindari maksiat. Kesabaran ini muncul apabila seseorang mau merenungkan akibat yang timbul dari suatu maksiat. Kedua, sabar dalam ketaatan. Sabar yang dimaksud adalah selalu memenuhi perintah Allah, memelihara keikhlasan ketika menunaikannya, dan menghiasi diri dengan ilmu pengetahuan. Ketiga, sabar ketika mendapat musibah. Kesabaran ini tampak apabila seseorang mau merenungkan pahala yang akan diterima oleh orang yang tabah terhadap musibah. Selain itu, keyakinan terhadap janji kelapangan Allah merupakan penguat sikap sabar atas musibah. (hal 77)

Musibah menjadi salah satu ujian terberat yang harus dihadapi oleh seseorang. Sebab, terkadang tak banyak orang yang mampu bertahan menghadapinya. Pun hal itu dijadikan parameter untuk mengukur tingkat keimanan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa merenungi sekaligus menghayati pahala besar yang akan diterima oleh mereka yang tabah di tengah ujian berupa musibah. Sehingga kita bisa terdorong untuk mampu bersabar manakala musibah itu menimpa kita. Di tingkat yang lebih tinggi adalah menjauhi maksiat. Di sini godaaan demi godaan begitu dahsyat menerpa. Bila lengah sedikit saja, kita bisa saja tergelincir dan jatuh ke dalam neraka. Karenanya, untuk mampu bertahan dalam menjauhi kemaksiatan, sepatutnya kita merenungi akibat maupun azab yang akan diperoleh mereka yang bermaksiat, sehingga diri merasa takut juga enggan berbuat yang demikian. Selain itu, buku ini juga mengajarkan sikap bersabar atas perlakuan buruk yang dilakukan orang lain terhadap kita.

Seperti penuturan Al-Muhasibi yang dikutip dalam buku ini, “Pikirkan olehmu bahwa orang yang berlaku tidak baik kepadamu adalah utusan Allah untuk mendidik dirimu menjadi orang sabar. Kemudian, pikirkan pula bahwa perlakuan tidak baik tersebut adalah balasan atas ketidakbenaran perilakumu kepada orang lain. Engkau jangan terburu-buru menyalahkan orang lain yang berlaku kurang ajar kepadamu. Telitilah, barangkali engkau pernah bertindak kasar kepada orang lain.” (hal 78-79)

Dipaparkan dengan dengan gaya bahasa yang ringan, buku ini ingin mengajak kita untuk mampu bersikap sabar dalam segala hal termasuk juga sabar saat mendapati diri dirperlakukan buruk oleh orang lain. Pun untuk meneliti dahulu perbuatan tersebut, mungkin saja hal itu akibat dari perbuatan kita sendiri.

NB: Judul dan beberapa isi diedit oleh Redaktur

Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Bersabar dan Introspeksilah..."