Perjuangan Mengukir Prestasi

Perjuangan Mengukir Prestasi merupakan resensi atas novel 3 Srikandi karya Silvarani terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Hasil Scan Pribadi


Judul : 3 Srikandi

Penulis : Silvarani

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : Agustus, 2016

Tebal : 280 hal

Isbn : 978-602-03-2692-4


Hal paling penting dalam hidup bukanlah kemenangan, melainkan usaha keras; yang paling utama bukanlah menaklukan, melainkan berjuang sekuat tenaga. (Baron Pierre de Coubertin, Bapak Olimpiade Modern)

Kutipan di atas, cukup menggambarkan isi buku ini. Ya, buku ini berisi sosok tiga wanita tangguh yang berjuang mengukir prestasi di kancah internasional demi mengharumkan nama bangsa. Mereka adalah Nurfitriayana Saiman, Kusuma Wardani, dan Lilis Handayani. Mereka kemudian dikenal dengan sebutan 3 Srikandi.

Buku ini menceritakan perjuangan tiga wanita tangguh yang berjuang di kancah internasional demi mengharumkan bangsanya sendiri. Buku dengan ketebalan 280 halaman ini, akan mengajak pembaca untuk mengenang sekaligus menghayati perjuangan mereka. Ya, tentu kita ingin negeri ini bisa berbicara banyak di internasional khususnya bidang olahraga.

Di dalam buku ini kita akan mendapati perjuangan para Srikandi untuk mengtasi problemnya masing-masing demi bisa ikut kejuaraan olahraga tingkat dunia, olimpiade musim panas di Seoul, Korea Selatan. Melalui cabang olahraga panahan.

Semua itu tidak akan berhasil, jika tidak ada campur tangan seseorang dari balik layar; pelatih. Ya, tentu pelatih memiliki andil yang cukup besar dalam membawa anak didiknya mengukir prestasi. Siapa sangka orang paling berjasa bagi 3 Srikandi adalah Donald Panahan.

Siapa yang tak kenal dengan Donald Pandiangan. Sang Robin Hood Indonesia. Koran-koran diseluruh Indonesia laris manis saat itu. Berita utama berjudul “Donald Pandiangan Menjadi Juara Asia dan Tumbangkan Rekor Dunia” menghiasi halaman depan. Jika kejuaraan India mampu ditaklukkan Sang Robin Hood, tentu wajar jika masyarakat Indonesia berharap meraih mendali di ajang kejuaraan olahraga tingkat dunia, Olimpiade 1980, di Moskow, Uni Soviet, melalui cabang olahraga panahan. (hal 10)

Namun, harapan itu pun harus pupus. Ketika artikel-artikel koran lebih banyak mengangkat isu mengenai aksi pemerintah Uni Soviet yang menginvansi Afganistan. Amerika Serikat dan banyak negara lain menolak ikut Olimpiade Moskow sebagai protes atas invansi Uni Soviet ke Afganistan (hal 10-11). Indonesia pun teracam batal memberangkatkan kontingennya. Sejak itu pula Sang Robin Hood menghilang. Tak tahu rimbanya.

Sekitar delapan tahun berlalu. Pak Udi, anggota perpani berusaha mencari Sang Robin Indonesia untuk dapat melatih anak didiknya. Ketika berhasil menemukan Donald, Sang Robin Hood menolak untuk kembali ke lapangan. Rasa sakitnya belum hilang. Namun, disisi lain, hasrat itu masih ada. (hal 70)

Novel ini ditulis oleh Silvarani, memaparkan sebuah kisah untuk mengukir prestasi. Buku ini sangat cocok sebagai teman bacaan. Karena tidak hanya memaparkan perjuangan para atlet yang sedang berjuang, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta akan tanah air tercinta.

Tentu setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya. Begitu juga dengan 3 Srikandi. Mereka juga punya masalah pribadinya masing-masing. Mereka harus mengesampingkan ego agar negeri ini bisa berbicara di kancah dunia. Rasa nasionalisme yang tinggi telah mendorong para Srikandi untuk bahu-membahu mengukir prestasi.

Ada beberapa hal, yang bisa kita petik dari buku ini. Pertama, bahwa kita harus terus berjuang demi bisa mengkukir prestasi. Menghadapi rintangan dan menaklukkan medan perang. Jangan mundur sebelum bertanding. Apapun hasilnya nanti, teruslah berjuang.

Kedua, rasa cinta pada tanah air. Tentu kita tidak ingin bangsa ini terus di olok-olok oleh negara lain. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita membawa Indonesia berbicara banyak di dunia. Dengan apa? Tentu dengan mengukir sebanyak mungkin prestasi-prestasi di kancah Internasional baik dibidang akademik maupun non akademik. Sehingga negeri ini mampu bernyanyi.
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Perjuangan Mengukir Prestasi"