Cerpen : Ani dan Kupu-Kupu Pelangi


kupu-kupu pelangi
GDJ on Pixabay
Dua hari lagi libur sekolah akan berakhir. Tapi, Ani masih menikmati liburannya. Dia tidak ingin memikirkan tentang sekolah untuk saat ini. Saat dia berburu kupu-kupu yang lucu di kebun. Ya, Ani selalu berburu kupu-kupu saat liburan datang. Baginya, bermain bersama kupu-kupu adalah hal yang menyenangkan.

Gadis itu berlari-lari kecil di dalam kebun. Sambil membawa jaring kecil, ia mecoba menangkap seekor kupu-kupu. Namun, kupu-kupu itu selalu pergi saat ia datang. Tapi tak apa, masih ada kupu-kupu yang lain yang ia bisa tangkap. Begitu pikirnya.

“Itu dia!” gadis itu berseru saat melihat kupu-kupu berwarna pelangi.

Ia berjalan mengendap-endap agar tak mengagetkan kupu-kupu pelangi itu. Kupu-kupu itu sangat indah. Corak warna sayapnya mirip pelangi. Ia berjalan sangat pelan dan hati-hati sekali.

“Hap,” gadis itu menangkap kupu-kupu itu dengan jaringnya. Namun, kupu-kupu itu lebih dulu terbang sebelum Ani berhasil menangkapnya.

Gadis itu tidak tinggal diam. Ia berlari mengejar kupu-kupu itu. Kupu-kupu pelangi itu terbang kian tinggi. Meninggalkan Ani yang berada dibawahnya. Ani, tak menemukan kupu-kupu pelangi itu. Ke mana ia pergi? Gumamnya.

Ani terus mencari ke seluruh kebun. Namun, kupu-kupu pelangi nun indah itu tak ia temukan. Barangkali, ia bersembunyi di hamparan bunga-bunga. Begitu pikirnya. Ia mencari ke sela-sela bunga mawar, melati, dan juga anggrek. Namun, tetap saja kupu-kupu itu tidak ada. Hari sudah mulai senja. Saatnya Ani kembali ke rumah.

***

Ani masih mencari kupu-kupu itu. Sejak pertama kali ia melihatnya, ia ingin memiliki kupu-kupu pelangi itu. Warnanya begitu indah. Andai, ia punya sayap seindah itu, mungkin ia bisa terbang mengitari dunia dan bersenang-senang. Tak lagi perlu pusing memikirkan sekolah yang membosankan itu.

Sekolah? Ah, Ani tidak ingin memikirkan hal itu saat ini. Dia hanya memikirkan kupu-kupu itu. Ya, kupu-kupu pelangi. Ke manakah ia pergi? Apakah ia menghilang? Pikiran-pikiran itu berkelebat di kepalanya.

Ah, rasanya itu tidak mungkin. Kupu-kupu pelangi itu tidak mungkin menghilang. Mungkin dia pergi ke negeri pelangi. Ya, itu dia! Negeri pelangi! Gadis itu berseru mendapat jawaban atas pertanyaan-nya.

Kupu-kupu pelangi itu mungkin berada di sana, di negeri pelangi. Sesuai dengan warna sayapnya. Warna pelangi. Tapi, di mana negeri pelangi itu? Gadis itu bertanya.tanya. adakah negeri itu di zaman ini?

Ani terus mengelilingi kebun itu. Berharap, ia mendapatkan petunjuk. Namun, gadis remaja itu tak menemukan apa-apa. Hanya hamparan bunga-bunga yang ia dapati. Tanpa sadar, senja mulai datang. Tapi, Ani masih terus mencari kupu-kupu pelangi dan juga negeri pelangi.

Ia yakin, kupu-kupu itu masih ada. Juga dengan negeri pelangi, pasti negeri itu ada. Tapi, entah di mana negeri itu berada. Mungkin, di ujung sana. Gadis itu mendongak, dan menunjuk langit. Tapi, bagaimana aku bisa ke langit? Gumamnya.

Tak terasa hari sudah gelap. Ani harus cepat pulang. Mungkin, orang tuanya menghawatirkannya. Ani memutar badan, lalu beranjak pergi. Tanpa sepengetahuannya, kupu-kupu itu muncul entah dari mana.
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Cerpen : Ani dan Kupu-Kupu Pelangi"