Hasil Wawancara Saya Dengan Asma Nadia


asma nadia
Fanspage Asma Nadia

Alhamdulillah, Toni Al-Munawwar mendapat kesempatan untuk mewawancarai Mbak Asma Nadia. Tentu kalian sudah pada tahu dong, Siapa Asma Nadia? Pada kesempatan kali ini, Toni Al-Munawwar akan sedikit membahas mengenai perjalanan karir dan novel fenomenal surga yang tak dirindukan.

Profil Singkat Mbak Asma Nadia


Asma nadia merupakan nama pena dari Asmarani. Usia beliau saat ini 43 tahun. Beliau dilahirkan di kota Depok pada tahun 1972. Nama Asma Nadia didapat dari sang kakak Helvy Tiana Rosa. Ketika ditanya mengapa menggunakan nama Asma Nadia? Karena enak di dengar jawab Mbak Asma Nadia. Beliau sudah menggunakan nama Asma Nadia sejak tahun 1990-an. Alamat Mba Asma Nadia : Mall Depok Ruko Blok A No. 14 samping Yamaha Music Margonda Depok, Depok Indonesia.

Perjalanan Karir Mbak Asma Nadia


Mbak Asma Nadia sebelum menjadi penulis best seller dan dikenal banyak orang seperti saat ini ternyata beliau pernah mengalami jatuh bangun dalam menulis. Naskah beliau pernah ditolak bahkan dilecehkan oleh penerbit sebelum menjadi penulis terkenal. Beliau juga pernah ditolak lamaran kerja di sebuah majalah Annida karena beliau hanya lulusan SMA. Mba Asma Nadia juga pernah mengalami yang namanya ide buntu. Ketika hal itu terjadi yang beliau lakukan adalah lakukan hal lain, tulis tema lain, nanti ide muncul. Semua perjuangan beliau tidak sia-sia, sekarang beliau dikenal banyak orang dan karya-karyanya fenomenal.

Pengalaman bekerja:


Asma Nadia bekerja sebagai CEO dari Fatahillah Bina Alfikri Publikasi, dan Lingkar Pena Publishing House, sebelum memulai AsmaNadia Publishing House (2008).

Menulis residensi: di Korea Selatan, yang diselenggarakan oleh sastra Korea terjemahan lembaga (2006) & dan di Swiss yang diselenggarakan oleh Le Chateau de Lavigny (2009).

Menulis Workshop:


- Melakukan menulis kreatif (baru), Dimiliki oleh Republika Berita Paper 2011.

- Instruktur Menulis lokakarya untuk (baru) peserta dari Brunei, Singapura, Indonesia, Malaysia, yang diselenggarakan oleh South East Asia Literary Council (Mastera), Juli 2011.

- Melakukan lokakarya menulis untuk Pekerja Migran Indonesia di Hongkong (2004,2008, 2011), dan untuk mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir (2001, 2008), dan Universitas Malaysia.

- Memberikan sebuah lokakarya menulis kreatif bagi pelajar Indonesia di Tokyo, Fukuoka, Nagoya, Kyoto (November 2009).

- Memberikan menulis lokakarya di Manchester; Perutusan Tetap Indonesia di Geneve; Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, dan untuk mahasiswa Indonesia di Berlin (2009).

- Mengadakan lokakarya menulis dengan Caroline Phillips, seorang penulis Jerman, di Hari Buku Dunia 2008.

Kinerja:


- Melakukan dua puisi untuk dvd pendidikan (Pusat Bahasa Indonesia) 2011.

- Membaca Umum: (puisi) dalam menyambut penulis Palestina di Seoul, 2006;

- Membaca Umum cerita pendek di Geneve 2009, Pertunjukan monolog Mizan Publishing Anniversary 2008, Ode Kampung Temu di Rumah Dunia, dll.

Ringkasan terjemahan dari karya ke dalam bahasa lain:


1. Abang Apa Salahku (diterbitkan oleh PTS Millennia SDN.BHD 2009).

2. Di halaman WordPress ADA Surga (diterbitkan oleh PTS Millennia SDN.BHD 2009).

3. Anggun (diterbitkan oleh PTS Millennia SDN.BHD 2010).

4. Cinta di Hujung sejadah (diterbitkan oleh PTS Millennia SDN.BHD 2011).

5. Ammanige Haji Bayake (Emak Longs Mengambil The haji), NAVAKARNATAKA PUBLIKASI PVT. LTD 2010 (di selatan bahasa India / Kannada).

Penghargaan dan Kehormatan


1. Istana Kedua (The Second Palace), yang terbaik Novel Islam Indonesia 2008.

2. Derai Sunyi (Air Mata Diam, novel), memenangkan hadiah dari Mastera (Asia Literary Dewan Tenggara), sebagai peserta terbaik dalam 10 tahun Mastera 2005.

3. Preh (A Waiting), bermain tulisan yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, dihormati sebagai script terbaik di Women Playwrights Indonesia tahun 2005.

4. Mizan Award untuk penulis fiksi terbaik di 20 Tahun Mizan (salah satu penerbit terbesar Indonesia ini).

5. Profil Asma Nadia dimasukkan sebagai salah satu dari 100 perempuan dibedakan penerbit, penulis dan peneliti di Indonesia, yang disusun oleh kritikus sastra terkenal Korrie Layun Rampan 2001.

7. Rembulan di Mata Ibu (Bulan di Ibu Eye, koleksi cerita pendek), memenangkan Adikarya IKAPI (Ikatan Penerbit Buku Indonesia) Award, 2001.

9. Dialog Dua Layar (Dua Layar Dialog, koleksi cerita pendek), memenangkan Adikarya IKAPI (Ikatan Penerbit Buku Indonesia) Award, 2002.

10. 101 Kencan, novel, memenangkan Adikarya IKAPI Award, 2005.

11. Yang paling berpengaruh penulis 2010 (tokoh perubahan hearts Bidang sastra), diberikan oleh Republika Berita Kertas.

14. BISA Award untuk membantu Pekerja Migran Indonesia yang ingin menjadi penulis (yang diselenggarakan oleh Jadilah Indonesia Cerdas dan Aktif Hongkong).

15. super Wanita MAG Award 2010.

16. Salah satu dari sepuluh mompreneurship 2010 paling, oleh orang tua Panduan Majalah
Karya-Karya Mbak Asma Nadia yang Diangkat Ke Layar Lebar.

a) Emak Ingin Naik Haji
b) Rumah Tanpa Jendela
c) Ummi
d) Assalamu alaikum Beijing
e) Surga Yang Tak Dirindukan

Novel Fenomenal Surga Yang Tak Dirindukan 

Menurut penuturan Mba Asma Nadia, novel ini dibuat selama delapan tahun. Novel ini terinspirasi dari pengalaman di sekitar dan curhat-curhat dari pembaca. Awalnya novel ini berjudul “Istana Kedua” (sudut pandangnya suami punya istana (rumah) lalu nikah lagi (buat istana baru)). Lalu cetak ulang ganti penerbit harus pilih judul baru. Maka dipilih “Surga Yang Tak Dirindukan”. Asal katanya baiti jannati (rumahku surgaku). Jadi suami punya rumah baru, surga lama tak dirindukan lagi.

Pesan Atau Wejangan Dari Asma Nadia


Poligami bukan langkah mudah banyak yang harus dipertimbangkan termasuk perasaan dan kesiapan istri. Pertama kamu belum siap nikah lagi keluarga pertama berantakan. Berarti kan tidak menambah bangunan baru hanya punya bangunan baru dan bangunan lama hancur.

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 02 Agustus 2015. Melalui chat di halaman resmi Mbak Asma Nadia.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman resmi Mba Asma Nadia

Akhir kata, inilah hasil wawancara saya bersama Mba Asma Nadia melalui chat di halaman resmi Mba Asma Nadia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Mba Asma Nadia yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk saya wawancarai. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Jangan lupa baca novelnya dan tonton filmnya karena banyak hikmah yang didapat.

Sumber :

1. Hasil wawancara saya bersama Mba Asma Nadia yang dilakukan pada tanggal 02 Agustus 2015 melalui chat di halaman resminya.

2. Halaman resmi Asma Nadia Fanspage Facebook.
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Hasil Wawancara Saya Dengan Asma Nadia"