Banyak Jalan Menuju Surga

Banyak Jalan Menuju Surga merupakan resensi atas buku Jalan-Jalan Surga karya Abdul Wahhab Al-Sya’rani terbitan Mizania
Hasil Scan Pribadi



Judul Buku : Jalan-Jalan Surga

Penulis : Abdul Wahhab Al-Sya’rani

Penerbit : Mizania

Terbit : April, 2017

Tebal : 194 hal

Isbn : 978-602-418-096-6

Surga memang menjadi idaman setiap orang terlebih bagi mereka yang beragama Islam. Ya, siapa pula yang tidak ingin masuk surga? Tidak ada, bukan? Namun, keinginan itu terkadang tidak dibarengi dengan perilaku ataupun perbuatan yang bisa mengantarkan seseorang sampai ke sana.

Buku Jalan-Jalan Surga ini akan membawa kita pada hal-hal yang bisa membawa seseorang bisa menuju surga. Ternyata, ada begitu banyak hal maupun perbuatan yang dapat menjadi wasilah dalam meraih kenikmatan abadi bernama surga.

Seperti menyambut waktu shalat yang dijelaskan oleh buku ini. Ya, tidak bisa dimungkiri kalau masih banyak sekali diantara kita yang shalatnya belum di awal waktu. Menyiapkan diri untuk berada di hadapan Allah Swt setiap kali melakukan shalat merupakan ciri khas akhlak para sufi. Sebagian mereka ada yang merasakan kenikmatan dan kebahagiaan ketika mampu menyiapkan diri untuk menyambut waktu shalat. (hal 31)

Shalat merupakan ibadah yang akan lebih dulu dihisab. Jika, shalat kita baik maka akan membuat yang lain juga baik. Namun, jika shalat kita buruk, maka yang lain juga ikut buruk. Tentu hal ini akan sangat merugikan amal-amal kebaikan yang telah dilakukan menjadi sia-sia lantaran shalat yang masih buruk.

Menghidupan malam (Qiyamul Lail) pun dapat menjadi jalan menuju surga. Menghidupkan malan di sini diisi dengan aktivitas atau ibadah malam seperti shalat tahajud, hajat, dan lainnya. Waktu malam atau sepertiga malam, adalah waktu yang penuh kesunyian serta keheningan. Sehingga, ibadah bisa jauh lebih khusuk daripada waktu siang yang terganggu oleh kebisingan serta hiruk-pikuk dunia. Tidak hanya itu, pada sepertiga malam, Allah juga turun bersama para malaikat guna melihat siapa saja diantara hamba-Nya yang khusuk dalam shalat juga doa. Pun Dia akan mengabulkan segala permintaan yang ditujukan kepada-Nya.

Bahkan, Hasan Al-Bashri menuturkan, “Hendaklah seseorang jangan meninggalkan ibadah malam karena dosa yang telah ia perbuat pada waktu siang. Bertobatlah kepada Allah dengan ibadah malam!” (hal 40)

Ya, salah satu syarat untuk bisa meraih surga adalah diampuninya dosa-dosa kita yang lalu, akan, atau sedang terjadi. Bagaimana kita akan diberi surga, sedangkan diri penuh dengan dosa? Nah, salah satu yang bisa dilakukan adalah memohon ampun atas kesalahan maupun dosa yang pernah, sedang, atau akan terjadi. Sehingga diri menjadi bersih dan pantas untuk memasuki surga.

Salah satu waktu yang paling mustajab untuk mengabulkan doa adalah pada sepertiga malam. Sebab, Allah sedang turun pada waktu ini dan tidak menutup kemungkinan hajat yang dipanjatkan akan terkabul.

Untuk semakin memotivasi, berikut ada kisah inspiratif yang terdapat dalam buku ini. 

Ummu Sulaiman ibn Dawud berkata kepada putranya, “Wahai Putraku, hendaklah engkau tidak tidur malam! Sebab, orang yang tidur malam tidak punya kebaikan pada Hari Penghisaban.” Ada lagi kisah Thawud yang menyiapkan kasurnya selepas isya’. Namun, dia jadi bingung dan ragu karena khawatir tidak bisa bangun malam. Menurut pengakuannya, dia tidak pernah nyenyak tidur di kasurnya yang empuk. Karena itu, dia sering tidur sambil duduk di atas tikar. Suatu saat dia berkata, “Ketakutan terhadap Neraka Jahanam akan melenyapkan kantuk seseorang.” (hal 40-41)
Toni Al-Munawwar
Toni Al-Munawwar Toni Al-Munawwar adalah seorang blogger dan penulis buku. Ia mulai menekuni dunia menulis dari blog pribadinya. Beberapa tulisannya pernah dimuat media cetak dan elektronik.

Posting Komentar untuk "Banyak Jalan Menuju Surga"